STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) TOSS DI DESA JANGKURANG KECAMATAN LELES
DOI:
https://doi.org/10.36624/jpkp.v15i1.148Keywords:
stunting, , pemberian makan tambahan (PMT), program TOSSAbstract
Stunting merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia, termasuk di Desa Jangkurang Kecamatan Leles. Dalam pencegahan stunting belum maksimal dalam Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dikarenakan dalam satu tahun di bagi kedalam dua tahapan, serta kesadaran orang tua yang rendah akan pentingnya konsumsi makanan bergizi, dalam pencegahan stunting harus diperhatikan mengenai gizi, dan perbaikan sanitasi dan air bersih, maka dari itu dengan melibatkan seluruh stackholder dapat membangun dukungan dan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan pemahaman mengenai gizi yang baik pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis strategi yang digunakan oleh Pemerintah Desa Jangkurang dalam pencegahan stunting melalui Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) TOSS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan landasan teori Kotten (2006) tentang tipe-tipe strategi pencegahan stunting diantaranya strategi organisasi, program strategi, strategi institusional, dan strategi pendukung sumber Daya. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan Kasi Kemasyarakatan Kecamatan Leles, Ahli Gizi Puskesmas, Kader posyandu dan orang tua anak pravelensi stunting. Selain itu, observasi langsung dan dokumentasi juga dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang implementasi program. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa hambatan yang terjadi terhadap program PMT di Desa Jangkurang. Di antaranya Pemberian pola makan ibu terhadap anak, kurangnya kesadaran tentang sanitasi, ibu yang tidak menerima anaknya dikategorikan sebagai anak stunting serta penyuluhan yang minim terhadap remaja. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya terus meningkatkan strategi pencegahan stunting yang holistik dan terintegrasi di tingkat desa, serta melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pencegahan stunting.
References
Anggari, R. S., & Yunita, R. D. Y. (2020). Pola Asuh Pemberian Makan terhadap Status Gizi pada Anak Usia Pra Sekolah (3-5 Tahun) di Desa Tegalharjo. Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida, 7(1), 59–67. https://doi.org/10.55500/jikr.v7i1.98
Arlius, A., Sudargo, T., & Subejo. (2017). Hubungan Ketahanan Pangan Keluarga Dengan Status Gizi Balita (Sudi Di Desa Palasari dan Puskesmas Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang). Jurnal Ketahanan Nasional, 23(3). http://dx.doi.org/10.22146/jkn.25500
Astutik, Rahfiludin, M. Z., & Aruben, R. (2018). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Balita Usia 24-59 Bulna (Studi Kasus di wilayah Kerja Puskesmas Gabus II Kabupaten Pati Tahun 2017). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1), 409–418.
Fauzi, A. R., & Sri Rahayu, A. Y. (2019). Collaborative Governance Penanganan HIV AIDS di Provinsi DKI Jakarta. Sawala : Jurnal Administrasi Negara, 7(1), 1–11. https://doi.org/10.30656/sawala.v7i1.887
Huriah, T., Lestari, Y., Sudyasih, T., Sutantri, S., & Edi Susyanto, B. (2020). Pendidikan Ibu Berbasis Masyarakat (PIBM) dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Pemenuhan Gizi Balita Stunting. Jurnal SOLMA, 9(2), 400–410. https://doi.org/10.22236/solma.v9i2.4930
Iqfani, I. (2022). Analisi perancangan feature program “secangkir kopi dan sebait syukur.” Inter Community: Journal of Communication Empowerment, 3(1), 69. https://doi.org/10.33376/ic.v3i1.1145
Kullu, V. M., Yasnani, & Lestari, H. (2018). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di DEsa Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Tahun2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 3(2), 1–11.
Kumala, D., Prilia, E., Nasution, S. L., & Subagiono, B. (2022). Studi Literature Pengetahuan Sikap dan Perilaku Orang Tua tentang Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) Sesuai Tahapan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan dalam Deteksi Resiko Stunting di Kalimantan Tengah. Jurnal Surya Medika, 8(1), 100–107. https://doi.org/10.33084/jsm.v8i1.3445
Lemaking, V. B., Manimalai, M., & Djogo, H. M. A. (2022). Hubungan pekerjaan ayah, pendidikan ibu, pola asuh, dan jumlah anggota keluarga dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Ilmu Gizi Indonesia, 5(2), 123. https://doi.org/10.35842/ilgi.v5i2.254
Louis, S. L., Mirania, A. N., & Yuniarti, E. (2022). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Anak Balita. Maternal & Neonatal Health Journal, 3(1), 7–11. https://doi.org/10.37010/mnhj.v3i1.498
Megawati, G., & Wiramihardja, S. (2019). Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu Dalam Mendeteksi Dan Mencegah Stunting. Dharmakarya, 8(3), 154. https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v8i3.20726
Nadiyah, Briawan, D., & Martianto, D. (2014). Faktor Risiko Stunting Pada Anak Usia 0—23 Bulan Di Provinsi Bali , Jawa Barat , Dan Nusa Tenggara Timur. Jurnal Gizi Dan Pangan, 9(2), 125–132.
Ni’mah, K., & Nadhiroh, S. rahayu. (2010). Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Media Gizi Indonesia, 10(1).
Nirmalasari, N. O. (2020a). E-issn: 2580-9644 p-issn: 1978-9378. 1.
Nirmalasari, N. O. (2020b). Stunting Pada Anak: Penyebab dan Faktor Risiko Stunting di Indonesia. Qawwam: Journal For Gender Mainstreming, 14(1), 19–28. https://doi.org/10.20414/Qawwam.v14i1.2372
Nur, A. (2022). Pengaktifan Ems (Emergency Medical System) Sederhana Dengan Metode Act F.A.S.T Terhadap Penangan Kegawat Daruratan Pasien Stroke. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 2(4). https://doi.org/10.52436/1.jpmi.654
Rahayu, R. M., Pamungkasari, E. P., & Wekadigunawan, C. S. P. (2018). The Biopsychosocial Determinants of Stunting and Wasting in Children Aged 12-48 Months. Journal of Maternal and Child Health, 3(2), 105–118.
Raihani, N., Rahayuwati, L., Yani, D. I., Rakhmawati, W., & Witdiawati, W. (2023). The Relationship between Availability Basic Sanitation with Toddlers Stunting Incidence. Journal of Nursing Care, 6(1). https://doi.org/10.24198/jnc.v6i1.44429
S Gopal, P., Ahmad Tamizi, N. E., Mohammed Shaed, M., Malek, N. M., & Yahaya, M. H. (2021). Kesejahteraan dalam Pembangunan Komuniti Program Perumahan Rakyat (PPR): Suatu Pemerhatian Awal. Malaysian Journal of Social Sciences and Humanities (MJSSH), 6(10), 292–302. https://doi.org/10.47405/mjssh.v6i10.1065
Saaka, M., & Galaa, S. Z. (2016). Relationships between Wasting and Stunting and Their Concurrent Occurrence in Ghanaian Preschool Children. Journal Of Nutrrition and Metabolism. https://doi.org/10.1155%2F2016%2F4654920
Ulfah, I. F., & Nugroho, A. B. (2020). Menilik Tantangan Pembangunan Kesehatan di Indonesia: Faktor Penyebab Stunting di Kabupaten Jember. Jurnal Sosial Politik, 6(2), 201–213. https://doi.org/10.22219/sospol.v6i2.12899
Zahra. (2023). Dampak Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan Masyarakat Pesisir. Journal Of Helath And Medical Research.
Zahra, R., Dakhi, R. A., Tarigan, F. L., & Sitorus, M. E. J. (2023). Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Anak Balita Umur 12-59 Bulan Di Wilayah Kerja Kabupatan Aceh Timur. 7, 16286–16308.
Zikria, W., El, L., & Bustami, S. (2018). The Association Between Mother ’ s Care Practices With Stunting Incident In Children Age 12-35 Months In Air Dingin Primary Health Center Padang 2018. Journal Of Midifery, 3(2).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Riksa Raesalat, Nurbudiwati Nurbudiwati, Mutiara Desvianti Alawiyah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.